United Tractors (UNTR) Bakal Tingkatkan Kapasitas Produksi Emas

Anak usaha Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) menyampaikan akan meningkatkan kapasitas produksi tambang emas milik perseroan.

Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan saat ini UNTR memiliki dua tambang emas yang telah beroperasi, yaitu Agincourt Resources yang berlokasi di Pulau Sumatra, dan Sumbawa Jutaraya di Pulau Sumbawa. Kapasitas produksi dari Agincourt Resources adalah sekitar 220.000 ons.

“Kami harapkan proses pembangunan kapasitas produksinya selesai di akhir tahun ini untuk Sumbawa Jutaraya,” ujar Iwan pada Public Expose Live 2025, Senin (9/9/2025).

Dengan penambahan kapasitas ini, Iwan berharap produksi emas dari Sumbawa Jutaraya dapat ditingkatkan dari tahun ini sekitar 20.000 ons, menjadi 35.000 ons tahun depan.

Sementara itu, untuk tambang Agincourt Resources, Iwan memperkirakan produksi dari tambang emas ini akan tetap flat atau naik sedikit di tahun depan karena adanya keterbatasan processing plan Agincourt Resources.

Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis menjelaskan sampai akhir Juli 2025, Agincourt Resources memproduksi sebesar 143.000 ons emas, atau naik 12% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 128.000 ons.

Adapun berdasarkan laporan bulanannya, pada bulan Juli saja, UNTR memproduksi sebesar 18.000 ons emas, turun dibandingkan bulan Juni 2025 sebesar 24.000 ons emas.

Sebagai informasi, pada semester pertama tahun 2025, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp68,5 triliun atau naik sebesar 6% dari Rp64,5 triliun pada periode yang sama di tahun 2024. Pendapatan bersih tersebut terutama berasal dari kontraktor penambangan sebesar Rp26,1 triliun atau 7% lebih rendah dari semester I/2024.

Lalu, sebesar Rp20,9 triliun dari segmen mesin konstruksi, atau 34% lebih tinggi dari semester I/2024. Kemudian sebesar Rp13,4 triliun dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi, atau 14% lebih rendah dari semester pertama tahun 2024.

Adapun sebesar Rp7,0 triliun dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya, 60% lebih tinggi dari semester pertama tahun 2024.

Sementara itu, laba bersih UNTR turun 15% menjadi Rp8,1 triliun, disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen kontraktor penambangan yang terkendala curah hujan tinggi dan segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi akibat harga jual batu bara yang lebih rendah.

Namun, penurunan ini sebagian dapat diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya serta segmen mesin konstruksi. Editor : Rio Sandy Pradana

Sumber:

– 09/09/2025

Temukan Informasi Terkini

Asosiasi Bauksit Surati Menteri Bahlil, Kritik Perubahan Harga Patokan Mineral

baca selengkapnya

Freeport Hentikan Sementara Operasi Tambang Bawah Tanah Grasberg Blok Cave

baca selengkapnya

Akhir Tahun Jadi Momentum Penting Emiten Batu Bara untuk Rebound

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top