Amman Mineral Kantongi Izin Ekspor Konsentrat dari ESDM hingga April 2026

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk, memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Izin ekspor sebesar 480.000 metrik ton kering (dmt) ini berlaku selama enam bulan, mulai 31 Oktober 2025 hingga April 2026.

Perusahaan menyebut rekomendasi ini menjadi landasan penting bagi Kementerian Perdagangan untuk menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga bagi AMNT.

Pemberian izin ekspor ini terkait dengan kondisi kahar di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) perusahaan. Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau, menjelaskan, smelter sempat berhenti beroperasi sementara pada Juli dan Agustus 2025 karena perbaikan pada unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant.

“Kerusakan ini terjadi murni di luar kemampuan kami, tidak disengaja, dan tidak dapat dihindarkan. Kegiatan operasional fasilitas smelter AMNT terpaksa dihentikan sementara untuk mencegah kerusakan lebih parah dan risiko bagi keselamatan kerja,” ujar Rachmat dalam keterangan resmi, Sabtu (1/11).

Perbaikan Akan Berlangsung Sampai 2026

Rachmat menjelaskan bahwa perbaikan komponen utama smelter memiliki tingkat kompleksitas tinggi dan harus dilakukan menyeluruh. Proses ini diperkirakan akan berlangsung hingga paruh pertama 2026.

“Selama periode perbaikan berlangsung, kami tetap melakukan operasi secara parsial dengan peningkatan produksi yang dilakukan hati-hati tanpa mengabaikan aspek keselamatan,” katanya.

Dengan dimulainya kembali penjualan ekspor konsentrat tembaga yang sempat terhenti sejak awal 2025, Amman Mineral memastikan gudang penyimpanan konsentrat tidak melebihi kapasitas.

Hal ini memungkinkan operasi tambang tetap berjalan sesuai rencana, sekaligus menjaga kontribusi fiskal perusahaan bagi perekonomian nasional dan daerah.

Sesuai laporan kinerja 9M 2025, perusahaan menargetkan produksi 430.000 dmt konsentrat tembaga pada 2025, dengan kandungan sekitar 228 juta pon tembaga dan 90.000 ons emas. Target ini sudah mempertimbangkan produksi dari stockpile serta bijih segar berkadar rendah dari fase penambangan Fase 8.

Kegiatan penambangan saat ini masih terfokus pada pengupasan batuan penutup di fase tersebut. Selain target produksi 2025, AMMAN juga memiliki persediaan (inventory) sebesar 190.000 dmt per akhir 2024.

Hingga 30 September 2025, produksi konsentrat mencapai 310.143 dmt, di mana 273.506 dmt telah diumpankan ke fasilitas smelter. Total inventory konsentrat per akhir September 2025 tercatat 226.637 dmt. Sebagian inventory ini akan diekspor, sementara sisanya diolah di smelter seiring kemajuan perbaikan fasilitas.

“Perkembangan ini menandai fase menuju pemulihan penuh operasi smelter, sekaligus menegaskan komitmen AMNT untuk terus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang,” kata Rachmat. Editor: Ferrika Lukmana Sari

Sumber:

– 01/11/2025

Temukan Informasi Terkini

Berita Harian, Jumat, 14 November 2025

baca selengkapnya

Produksi Batu Bara RI Sampai Akhir 2025 Diramal Turun ke 750 Juta Ton

baca selengkapnya

Ada Proyek Besar, PTBA Dapat Pinjaman Rp 3,56 Triliun dari Bank Himbara

baca selengkapnya

Bersama, Kita Majukan Industri Pertambangan!

Jadilah anggota IMA dan nikmati berbagai manfaat, mulai dari seminar, diskusi strategis, hingga kolaborasi industri.

Scroll to Top